C C T V

Configure your DVR with just a click, no need for a dedicated IP, no need to spend hours reconfiguring your system every time you reorganise locations. Get the clearer picture with mega pixel quality ensures wider coverage and eceptional details.

P A B X

New Smart PBX for the SMB Market Brings You Unified Communication. It can also use buit-in application such a call centre solution, mobile solution, and voice mail system to provide more efficient work and increased customer satisfaction.

SOUND SYSTEM

The cost-effective Multi-Zone Paging System is achieved with TOA’s zone selectable remote paging microphone and speaker line selector.

SECURITY AND FIRE ALARM SYSTEM

A fire alarm system has a number of devices working together to detect and warn people through visual and audio appliances when smoke, fire, carbon monoxide or other emergencies are present

FINGERPRINT AND ACCESS CONTROL

Biometric Time and Attendance Device a distinctive and intelligent way of monitoring the presence. Advanced algorithm for precision and excellend matching speed.

Kamis, 30 Maret 2017

Wireless Distribution System

Wireless Distribution System
Wireless Distribution System (WDS) adalah sebuah system perluasan jangkauan jaringan wireless IEEE 802.11, dimana dengan menggunakan Wireless Distribution System maka kita dapat membangun infrastruktur wireless dengan menggunakan dua atau lebih access point tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sehingga dapat menghemat dari segi biaya.

Dalam prakteknya suatu access point bisa menjadi sebuah station utama, relay, atau remote base station. Suatu base station utama pada umumnya dihubungkan dengan system Ethernet. Base station relay merelay station-2 kepada base station utama atau relay station lainnya. Remote base station menerima koneksi dari clients wireless dan melewatkannya ke main station atau ke relay station juga. Koneksi antar clients menggunakan MAC address dibanding memberikan spesifikasi IP address.

Konfigurasi Wireless Distibutins System

Semua base station dalam Wireless Distribution System (WDS) harus dikonfigurasi menggunakan channel radio yang sama, metode enkripsi (tanpa enkripsi, WEP, atau WAP) dan juga kunci enkripsi yang sama. WDS juga bisa dikonfigurasi dengan menggunakan SSID (service set identifiers) yang berbeda sebagai identitas. Wireless Distribution System (WDS) juga mengharuskan setiap base station untuk bisa melewatkan kepada lainnya didalam system.

Selain itu Wireless Distribution System juga dapat dianggap sebagai repeater mode karena digunakan untuk menjembatani dan menerima wireless clients pada waktu yang sama (tidak seperti tradisional bridging). Namun, dengan metode ini, throughput yang dibelah dua untuk semua klien yang terhubung secara nirkabel.


Macam-Macam Mode Pada Wireless Distribution System (WDS) dibagi menjadi dua mode konektifitas wireless, yaitu :

1.         Wireless Bridging Point to Point dan Point to Multi Point dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
2.         Wireless Repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA)
Bila berdasarkan diagram maka terlihat seperti gambar berikut ..

Wireless Bridging Point to Point

Wireless Bridging Point to Multi Point
  
Wireless Repeater

Untuk membangun sistem tersebut diatas, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dan diperhatikan :
§     Perangkat Wireless Network pada Wireless Router maupun Acces Point utama maupun Access point Repeater sudah mendukukung Fitur WDS dan dipastikan fungsinya sudah di aktifkan.
§     IP Address masing-masing perangkat wireless network tidak boleh sama.
§     Methoda Enkripsi/Authentication (tanpa Enkripsi, WEP atau WAP). Sebagian besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan Methoda Enkripsi/ Authentication yang sama.
§     SSID (Service Set Identifiers) yang berbeda sebagai identitas masing-masing perangkat Wireless.
§     Channel Radio yang digunakan harus sama.
§     Pastikan MAC Address Access point Utama sudah dikunci/dicatat pada Access point repeater. Pada beberapa perangkat Access Point seperti merk TP-Link terdapat menu survey yang memudahkan kita untuk menentukan MAC Address Access Point Utama yang akan di Repeat.
§     Matikan DHCP server di Access Point Repeater, sebab DHCP akan diambil alih oleh Access Point Utama sebagai default Gateway.

Cara Reset DVR Avtech

Salah satu keunggulan DVR Avtech adalah mudahnya settingan Online baik itu lewat DDNS maupun Cloud system , akan tetapi sebagian besar user tidak mau direpotkan dengan penggantian password default bawaan DVR hal ini untuk menghindari banyaknya password yang harus diingat. Disinilah letak permasalahnnya yang mengakibatkan DVR Avtech sering terhack firmware nya, apabila sudah di seting online, sehingga tampilan loading hanya sampai di screen awal saja kemudian berhenti atau tidak ada respon
Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus meng upload kembali firmware nya. Langkah-langkah nya sebagai berikut :

1. Siapkan firmwarenya sesuai type DVR Avtech dalam flashdisk, beda type beda firmwarenya. Kemudian tancapkan pada DVR
2. Jika belum punya firmwarenya dapat download disini
3. Buka penutup DVR, dan cari Jumper TP4 dan TP5 atau TP6 dan TP7 atau dengan memperhatikan jumper yang disimbolkan dengan TP x yang berdekatan posisinya
4. Jumper dengan obeng atau kawat kecil kemudian hidupkan DVR tunggu sampai terdengar suara beep, kemudian lepaskan jumperan
5. Tunggu proses upload sampai selesai, maka DVR Avtech akan kembali ke setingan bawaan pabrik kembali


Rabu, 22 Maret 2017

Fiber Optic




PENGERTIAN FIBER OPTIK


Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit.  Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.
Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 – 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel.
Gambar struktur dasar fiber optic
B. Aksesoris Fiber Optic
Dalam jaringan telekomunikasi khususnya fiber optik banyak menggunkan aksesoris, diantaranya adalah :
Pemasangan Fiber Optic (Fiber Optic Assemblies):
Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.
Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
Gambar Connector Fiber Optic
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.
Gambar pigtail
Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.
Gambar patch cord
Wall-Mount
Wall-mount adalah terminasi  fiber optic yang menempel di dinding.
Gambar Wall-Mount
Optical Termination Box (OTB)
Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks.
Gambar OTB
Joint Closure
Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.
Gambar Joint Closure
High Distribution Cabinet
High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .

Gambar High Distribution Cabinet
C. Testing (OTDR dan Power Meter)
Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
OTDR  merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :
  • Jarak
Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
  • Loss
Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
  • Atenuasi
Atenuasi dari serat dalam suatu link.
  • Refleksi
Besar refleksi (return loss) dari suatu event.
Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.
Gambar OTDR
Power Meter
Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.
Gambar Power Meter
D. Splicing (Fusion Splicer)
Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :
a.  Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper
b.  Membersihkan ujung fiber optic
c.   Perataan ujung fiber optic dengan cleaver
d.  Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung.
e.   Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda
f.    Analisa hasil sambungan
g.   Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan
Gambar Fusion Splicer

Senin, 13 Maret 2017

IP Gateway PABX Panasonic


IP PABX atau Internet Potocol Private Branch Exchange adalah PABX yang menggunakan teknologi internet protocol(IP) yang mengendalikan extension telepon analog(TDM) maupun extension IP Phone. Fungsi fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian dan pemutusan hubungan telepon, translasi protocol komunikasi, translasi media komunikasi, atau transcoding, serta pengendalian perangkat perangkat IP Telepon seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway. Solusi berbasis IP PBX merupakan konsep jaringan masa depan atau dikenal dengan istilah NGN (Next Generation Network), jaringan telepon satelit, jaringan cordless(DECT) dan jaringan berbasis paket (IP/ATM). 

IP PBX membawa kemampuan multilayanan di jaringan IP ke dunia komunikasi telepon, sehingga akan memungkinkan semakin banyak layanan komunikasi yang dapat berjalan di atas jaringan IP. Multi layanan tersebut adalah voicemail, Voice Conference, Interactive Voice Response(IVR), Automatic Call Distribution(ACD), Computer Technology Integration(CTI), Unified Messaging System(UMS), Fax Server dan Fax on Demand, Call Recording system, Billing System, serta web-Based Management System. Berikut contoh sedehana penggunaan IP Gateway menggunakan PABX Panasonic.
Cara Koneksikan PABX Panasonic TDA600 dengan NS300
PABX KX-TDA600
- Pasang Card KX-TDA0490 IP-GW16
PABX NS-300
- Licensi KX-NSF 990W For VoIP/UM Feature
- Licensi KX-NSM 102 for 2 IP Trunk 

Program Di PABX KX-TDA600
  1. Login ke pabx dengan alamat ip dan masukkan user : Administrator dan Password : Administrator
  2. Klik Change RUN/STOP Status
  3. Klik STOP kemudian klik OK
  4. Kemudian klik DN2IP(Dialed Number to IP Addrress Translation)
  5. Klik GW Entry kemudian masukkan data sesuai lokasi PABX

    • GW Number : Masukan nomor urut sesuai card
    • Commnet : Beri keterangan lokasi pabx
    • IP Addrress : Masukan IP Addrress PABX
    • Group Number : Masukkan 0
    • Ulangi langkah ini untuk Lokasi PABX yang Lain
  1. JIka sudah selesai klik menu PREVIOUS
  2. Klik DN2IP Entry kemudian masukkan data sesuai GW Entry tadi

    • Leading Number : Masukkan digit awalan extension tujuan
    • Remaining Number of Digits : Masukkan jumlah digit extension
    • GW No Group No : Masukkan No urut berdasarkan data pada saat GW Entry tadi
    • Ulangi Langkah ini untuk PABX yang lain
  1. Jika Sudah Selesai Klik MENU
  2. Klik Change RUN/STOP Status
  3. Klik RUN kemudian OK
Bersambung...